Perspektif Fenomenologis
Siapakah yang anda akan pilih dari kedua gambar tadi?
Kelompok saya bertanya hal tersebut kepada tiga mahasiswa di kelas secara random. Dan tentu saja, jawabannya adalah foto yang pertama. Yaitu seseorang yang memiliki wajah cantik dan juga kulit putih. Meskipun foto kedua juga memuat seseorang yang cantik, apalagi senyumnya manis. Namun foto pertama jauh lebih disukai dari aspek 'enak dipandang'.
Ini bukanlah tentang SARA. Namun suatu fenomena sosial yang benar-benar terjadi saat ini. Cantik merupakan sebuah kebutuhan dalam
kehidupan masyarakat masa kini. Hal ini tidak terlepas dari peran media yang
selalu menjadi “memblow-up” makna cantik bagi masyarakat itu sendiri.
Media selalu mengkonstruksikan bahwa perempuan
yang cantik adalah perempuan yang memiliki paras yang rupawan dengan kulit yang
putih, berbadan langsing, dan memiliki tubuh yang semampai.
Konstruksi cantik yang ditanamkan oleh media
pada seorang perempuan tidak terlepas dari pengaruh budaya barat. Konstruksi cantik oleh media itu dapat terlihat
dari iklan–iklan yang ditampilkan oleh media itu kemudian dianggap sebagai
sebuah kebenaran bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Masyarakat
berani melakukan apapun agar mereka terlihat cantik, karena konstruksi yang
ditampilkan media itu. Fenomena cantik dalam masyarakat Indonesia ini, pada
akhirnya banyak membuat masyarakat yang mengkonstruksinya dalam kehidupan
sosial mereka.
Contoh fenomena :
Perubahan
wajah Krisdayanti sebelum dan sesudah operasi
Seperti yang kita ketahui, bahwa diva Indonesia, Krisdayanti dalam bukunya "My Life My Secret" mengungkapkan bahwa dia telah melakukan operasi plastik. Dia mengoperasi hidungnya hingga bertambang mancung, berbentuk lebih lancip, dan juga bibir menjadi lebih tipis.
Pengertian
Perspektif Fenomenologi adalah
studi tentang bagaimana seorang manusia mencari pengalaman di dunia melalui
kesadaran sebagai sebuah pengetahuan. Dalam hal ini pengalaman seseroang menjadi
sebuah objek dalam pembentukan sebuah pengetahuan baru. Dengan kata lain fenomenologi membuat pengalaman
hidup yang aktual sebagai data dalam pengetahuan. Maksudnya adalah bagaimana seseorang mempercayai
bahwa apa yang dilihatnya merupakan sebuah pengalaman baru bagi dirinya dan
sebuah fenomena yang terjadi merupakan sebuah peroses fenomenologi dimana
fenomena dimaknai sebagai sebuah konstruksi dalam pemberian makna terhadap
masyarakat.
Pendekatan
tentang fenomenologis ini berangkat tiga asumsi dasar, yaitu:
•
Penerimaan dunia sesuai dengan pengalaman
subjek.
•
Menekankan pemikirannya pada penyelidikan
terhadap proses pemahaman.
•
Menginterpretasikan dunia sosial dalam kerangka
besar pencarian dalam proses pemahaman terhadap konstruksi makna dari proses
intersubjektivitas.
Analisa Fenomena Cantik
•
Dalam fenomena cantik ini setiap perempuan
memperoleh makna cantik tersebut dari pengalaman mereka terhadap apa yang
mereka lihat.
•
Pengalaman yang mereka dapatkan dari proses
kehidupan sosial di dalamnya merupakan bagian dari bagaimana intensitas mereka
dalam melihat dan melakukan sebuah tindakan terhadap apa yang mereka lihat.
•
Kemudian masyarakat mengkonstruksi makna cantik
tersebut dalam kehidupan sehari – harinya. Yang hal itu dimaknai bersama
sebagai sebuah kebenaran yang ada dalam kehidupan masyarakat.
•
Jika dilihat secara perspektif ini, maka
pemaknaan cantik yang ditanamkan oleh seseorang dapat dilihat dari pengalaman
yang dimilikinya, dari bagaimana mereka memperoleh informais bahwa cantik itu
seperti yang dimakani sekarang.
•
Seberapa besar intensitas yang dimilikinya juga
dalam memperoleh makna cantik tersebut. yang makna cantik itu kemudian mereka
pahami sebagai pemikiran baru. Sehingga mereka akan melakukan segala hal untuk
memperoleh makna cantik tersebut.