Thursday, 21 November 2013

Perspektif Fenomenologis Dalam Kehidupan Sehari-hari

Ini salah satu mata kuliah favorit saya, "Sosiologi Komunikasi". Kebetulan dapet mata kuliah ini pada semester 2. Pembahasan materi yang menyenangkan dan juga melibatkan forum diskusi menjadi faktor saya suka mata kuliahnya. Waktu itu juga mendapat tugas tentang "Perspektif Fenomenologis, dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari" saya mengerjakan tugas persentasi ini bersama tujuh anggota kelompok lainnya. Berikut ini akan saya tuliskan tentang hasil makalah tersebut.


Perspektif Fenomenologis




Siapakah yang anda akan pilih dari kedua gambar tadi?

Kelompok saya bertanya hal tersebut kepada tiga mahasiswa di kelas secara random. Dan tentu saja, jawabannya adalah foto yang pertama. Yaitu seseorang yang memiliki wajah cantik dan juga kulit putih. Meskipun foto kedua juga memuat seseorang yang cantik, apalagi senyumnya manis. Namun foto pertama jauh lebih disukai dari aspek 'enak dipandang'.

Ini bukanlah tentang SARA. Namun suatu fenomena sosial yang benar-benar terjadi saat ini. Cantik merupakan sebuah kebutuhan dalam kehidupan masyarakat masa kini. Hal ini tidak terlepas dari peran media yang selalu menjadi “memblow-up” makna cantik bagi masyarakat itu sendiri.

Media selalu mengkonstruksikan bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki paras yang rupawan dengan kulit yang putih, berbadan langsing, dan memiliki tubuh yang semampai.

Konstruksi cantik yang ditanamkan oleh media pada seorang perempuan tidak terlepas dari pengaruh budaya barat. Konstruksi cantik oleh media itu dapat terlihat dari iklan–iklan yang ditampilkan oleh media itu kemudian dianggap sebagai sebuah kebenaran bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Masyarakat berani melakukan apapun agar mereka terlihat cantik, karena konstruksi yang ditampilkan media itu. Fenomena cantik dalam masyarakat Indonesia ini, pada akhirnya banyak membuat masyarakat yang mengkonstruksinya dalam kehidupan sosial mereka. 

Contoh fenomena :
Perubahan wajah Krisdayanti sebelum dan sesudah operasi




Seperti yang kita ketahui, bahwa diva Indonesia, Krisdayanti dalam bukunya "My Life My Secret" mengungkapkan bahwa dia telah melakukan operasi plastik. Dia mengoperasi hidungnya hingga bertambang mancung, berbentuk lebih lancip, dan juga bibir menjadi lebih tipis.
Pengertian
Perspektif Fenomenologi adalah studi tentang bagaimana seorang manusia mencari pengalaman di dunia melalui kesadaran sebagai sebuah pengetahuanDalam hal ini pengalaman seseroang menjadi sebuah objek dalam pembentukan sebuah pengetahuan baru. Dengan kata lain fenomenologi membuat pengalaman hidup yang aktual sebagai data dalam pengetahuanMaksudnya adalah bagaimana seseorang mempercayai bahwa apa yang dilihatnya merupakan sebuah pengalaman baru bagi dirinya dan sebuah fenomena yang terjadi merupakan sebuah peroses fenomenologi dimana fenomena dimaknai sebagai sebuah konstruksi dalam pemberian makna terhadap masyarakat.

Pendekatan tentang fenomenologis ini berangkat tiga asumsi dasar, yaitu:
•          Penerimaan dunia sesuai dengan pengalaman subjek.
•          Menekankan pemikirannya pada penyelidikan terhadap proses pemahaman.
•          Menginterpretasikan dunia sosial dalam kerangka besar pencarian dalam proses pemahaman terhadap konstruksi makna dari proses intersubjektivitas.


Analisa Fenomena Cantik
•          Dalam fenomena cantik ini setiap perempuan memperoleh makna cantik tersebut dari pengalaman mereka terhadap apa yang mereka lihat.
•          Pengalaman yang mereka dapatkan dari proses kehidupan sosial di dalamnya merupakan bagian dari bagaimana intensitas mereka dalam melihat dan melakukan sebuah tindakan terhadap apa yang mereka lihat.
•          Kemudian masyarakat mengkonstruksi makna cantik tersebut dalam kehidupan sehari – harinya. Yang hal itu dimaknai bersama sebagai sebuah kebenaran yang ada dalam kehidupan masyarakat.
•          Jika dilihat secara perspektif ini, maka pemaknaan cantik yang ditanamkan oleh seseorang dapat dilihat dari pengalaman yang dimilikinya, dari bagaimana mereka memperoleh informais bahwa cantik itu seperti yang dimakani sekarang.
•          Seberapa besar intensitas yang dimilikinya juga dalam memperoleh makna cantik tersebut. yang makna cantik itu kemudian mereka pahami sebagai pemikiran baru. Sehingga mereka akan melakukan segala hal untuk memperoleh makna cantik tersebut.


Jadi, sekarang merupakan pilihanmu. Menjadi cantik sesuai dengan yang ditargetkan media, atau berani menjadi diri sendiri?

Kpop Collection

Jadi...ceritanya ga ada ide mau nulis apa lagi...
berhubung juga tugasnya nulis 3 postingan tugas dan 2 postingan random tentang apa aja, jadi nulis salah satu hobi. boleh kan yaaa? Yang penting kan orisinalitas~ asik~

Salah satu hobi saya beberapa tahun ini, yaitu suka Kpop (Korean pop Music)
dan bahayanya ga cuma suka musik, sampai menjadi fans. lalu mencoba menjadi fans royal. maksudnya fans royal? Ya, dengan beli aksesoris original artis kesukaan tersebut, sampe nonton ke konsernya. Bahasa gampangnya sih...fans garis keras. LOL ^__^

Ini mau tunjukin beberapa koleksi aksesoris Kpop yang saya punya~
Baru 50% dari jumlah koleksi, karena males bongkar-bongkar dan foto, capek beresinnya-_-
Oh iya, hampir semua original ya~ ada beberapa yg fangoods dari fansite dan non-official~




Lightstick, dipake buat konser
pas mati lampu dirumah juga bisa sih :p

Kiri-kanan:
Kim Jaejoong Official LS - WWW Asia Tour Concert
Infinite - One Great Step LS
CN Blue Official Lightstick
bagus banget, sukaaaa ;A;

 Beberapa official photocard

 nah ini, beberapa Album Kpop milik saya~
Kanan-kiri:
Kim Jaejoong 1st Album WWW (Gold)
Kim Jaejoong Mini Album I 
2AM Mini Album F.Scott Fitzgerald's (Biru)
Shinee 1st Album Shinee World (Hijau)
2AM Saint O'clock
Super Junior 6Jib Sexy, Free, and Single (Biru)




Tiket nonton konser Kpop 2013~
(2012 lebih banyak, sobs)
finally I can meet my fav idols *O*



Harus saya akui, kalau suka Kpop itu expensive. Bohong kalau ada yang bilang suka kpop tapi engga mengeluarkan sejulah uang untuk hobi itu. karena setidaknya, jadi fans kpop (yang bener-bener fans ya bukan cuma gaya-gayaan) itu menghabiskan sejumlah uang untuk membeli album original ataupun download lagu official di itunes dll :)
banyak-banyaklah menanbung...karena kita tidak akan pernah tahu kapan artis kesukaan kita akan mengeluarkan album dan konser kesini. hahaha. klo ga sempet, yaaa...kuis giveaway banyak sih~ (psssttt, waktu CNBLUE Blue Moon Concert menang 2 tiket dari giveaway~ :D)

Sekian tulisan dari saya~



Hadist Maudhu

BAB I

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Hadis Maudhu’
Al-Maudhu adalah isim maf’ul dari wa-dha-‘a, ya-dha-‘u, wadha-‘an yang mempunyai arti al-isqath (meletakkan atau menyimpan) al-iftira’ wa al-ikhtilaq (mengada-ada atau membuat-buat) dan al-tarku (ditinggal)
Pengertian hadis Maudhu menurut istilah adalah:
“Hadits yang disandarkan kepada Rasulullah SAW. Secara dibuat-buat dan dusta, padahal beliau tidak mengatakan, berbuat ataupun menetapkannya”
Jadi, hadis Maudhu itu adalah bukan hadis yang bersumber dari Rasul atau dengan kata lain bukan hadis Rasul, akan tetapi suatu perkataan atau perbuatan seseorang atau pihak-pihak tertentu dengan suatu alasan kemudian dinisbatkan kepada Rasul.`
Dalam sejarah, dikatakan bahwa yang pertama-tama membuat hadis palsu adalah golongan Syi’ah[1]. Dan yang paling banyak diantara mereka adalah dari golongan Syi’ah Rafidhah.

B.     Sejarah Timbulnya Hadis Maudhu’
Pemalsuan hadis tidak hanya dilakukan oleh orang-orang Islam, akan tetapi juga dilakukan oleh orang-orang non-Islam. Ada beberapa motif yang mendorong pembuatan hadis palsu, yaitu:
1.      Pertentangan Politik
Konflik-konflik politik telah menyeret permasalahan keagamaan masuk ke dalam ruang lingkup perpolitikan dan membawa pengaruh terhadap madzab-madzab keagamaan. Hal tersebut terjadi pada masa kekhalifahan ‘Ali bin Abi Thalib. Perpecahan umat menjadi beberapa golongan, membuat mereka berkompetisi menjadi unggul, maka dari itu di buatlah pernyataan-pernyataan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada saat inilah, hadis palsu mulai berkembang.
Contoh hadis palsu yang dibuat kaum Syiah, seperti berikut:

“Wahai Ali, sesungguhnya Allah SWT, telah mengampunimu, keturunanmu, kedua orangtuamu, keluargamu, (golongan) Syiah-mu, dan orang yang mencintai (golongan) Syiah-mu”.

2.      Usaha Kaum Zindik
Merupakan usaha kaum Zindik yang membenci Islam sebagai agama dan dasar pemeritahan, untuk menghancurkan agama Islam dari dalam melalui pemalsuan hadis. Hammad bin Zaid mengatakan “hadis yang dibuat kaum Zindik berjumlah 12.000 hadis”. Salah satu contohnya, antara lain:
“Melihat wajah cantik termasuk ibadah”

3.      Fanatik Terhadap Bangsa, Suku, Negeri, Bahasa, dan Pimpinan
Sikap ego dan fanatik serta ingin menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok dan yang lain membuat hadis palsu bermunculan.
Golongan Al-Syu’ubiyah yang fanatik terhadap bahasa Persia mengatakan:



“Apabila Allah murka, maka Dia menurunkan wahyu dengan bahasa Arab. Dan apabila senang, maka akan menurunkannya dengan bahasa Persi”
Sedangkan orang Arab yang fanatik terhadap bahasanya berkata       



“Apabila Allah murka, menurunkan wahyu dengan bahasa Persi. Dan apabila senang menurunkannya dengan bahasa Arab”[2]

4.      Mempengaruhi Kaum Awam dengan Kisah dan Nasihat
Para pemalsu hadis ini mengatakan hadis secara berlebihan dan tidak masuk akal dengan tujuan memperoleh simpatik dari pendengarnya dan agar mereka kagum melihat kemampuannya.
Ayyub Al-Sikhtiyani memberikan komentar terhadap akibat dari pengaruh para tukang cerita dalam perusak hadis:



“Tiada sejelek-jeleknya pembicaraan kecuali (yang berasal) dari tukang cerita”.

5.      Perselisihan Madzhab dan Ilmu Kalam
Munculnya hadis-hadis palsu dalam masalah fiqih dan ilmu kalam ini berasal dari para pengikut Mazhab. Mereka berani melakukan pemalsuan hadis karena didorong sifat fanatik dan ingin menguatkan mazhabnya masing-masing.[3]
Diantara hadis-hadis palsu tentang masalah ini adalah:
a)      Siapa yang mengangkat kedua tangannya dalam shalat, maka shalatnya tidak sah.
b)      Semua yang ada di bumi dan langit serta di antara keduanya adalah makhluk, kecuali Allah dan Al-Qur’an. Dan kelak akan ada di antara umatku yang menyatakan “al-qur’an itu makhluk”. Barang siapa yang menyatakan demikian, niscaya ia telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung dan saat itu pula jatuhlah talak kepada istrinya.

6.      Membangkitkan Gairah Beribadat, Tanpa Mengerti Apa yang Dilakukan
Para ulama yang membuat hadis palsu mengungkapkan bahwa tindakan mereka benar dan merupakan upaya pendekatan diri kepada Allah, serta menjujung tinggi agama-Nya. Mereka mengatakan “kami berdosa semata-mata untuk menjunjung tinggi nama Rasulullah dan bukan sebaliknya.”
Ghulam Al-Khail (dikenal ahli Zuhud) membuat hadis tentang keutamaan wirid dengan maksud memperhalus kalbu manusia, merupakan salah satu contohnya.
7.      Menjilat Penguasa
Motif dilakukan pemalsuan hadis karena beberapa motif, seperti:
Pertama, karena sengaja; kedua, karena ada yang tidak sengaja merusak agama; ketiga, ada ada yang karena keyakinannnya bahwa membuat hadis palsu diperbolehkan; dan keempat, ada karena tidak tahu bahwa dirinya membuat hadis palsu.

C.     Usaha Para Ulama Dalam Menanggulangi Hadis Maudhu’
Ada beberapa usaha yang dilakukan para ulama dalam menanggulangi hadis maudhu’, dengan tujuan agar hadis tetap eksis, terpelihara dan bersih dari pemalsuan tangan orang-orang kotor. Diantara usaha-usaha sebagai berikut adalah:
1)      Memelihara Sanad Hadis
Dalam rangka memelihara sunnah, siapa saja yang mengaku mendapat sunnah harus disertai dengan sanad. Jika tidak disertai sanad maka suatu hadis tidak dapat diterima.
2)      Meningkatkan Kesungguhan Penelitian
Para ulama mengadakan penelitian dan pemeriksaan hadis yang mereka dengar atau yang mereka terima dari sesamanya. Mereka juga saling mengingatkan dan bermudzakarah bersama sahabat lain agar tidak melupakan hadis dan mengetahui yang shahih dan tidak shahih. Hasil penelitian mereka dibukukan di berbagai buku hadis atau ilmu hadis yang besar-besar dan berjilid-jilid dari masa ke masa, seperti Buku Induk Hadis Enam atau Tujuh.
3)      Mengisolir Para Pendusta Hadis
Para ulama berhati-hati dalam menerima dan meriwayatkan hadis. Jika ada pendusta hadis maka dijauhkan dan masyarakat menjauh darinya. Semua ahli ilmu juga menyampaikan hadis-hadis maudhu’ dan pembuatnya itu kepada muridnya, agar mereka menjauhi dan tidak meriwayatkan hadis daripadanya.
4)      Menerangkan Keadaan Para Perawi
Dalam membasmi hadis maudhu’, para ahli hadis berusaha menelusuri sejarah kehidupan ataupun dari segi sifat-sifat para perawi hadis dan andal daya ingatnya dan sebaliknya, sehingga dapat dibedakan mana hadis shahih dan tidak shahih, mana hadis yang sesungguhnya dan yang dipalsukan.
5)      Memberikan Kaidah-Kaidah Hadis
Para ulama meletakkan kaidah-kaidah secara metodologis tentang penelitian hadis untuk menganalisis otesintasnya, sehingga diketahui mana yang shahih dan tidak shahih, hasan, dha’if dan maudhu’.

D.    Kitab-kitab yang Memuat Hadis Maudhu’
Diantara kitab-kitab yang memuat hadis maudhu’ adalah sebagai berikut:
a.       Tadzkirah Al-Mawdhu’at, karya Abu Al-Fadhal Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi (448-507H). Kitab ini menyebutkan hadis secara alfabet dan disebutkan nama perawi yang dinilai cacat (Tajrih).
b.      Al-Mawdhu’at Al-Kubra, karya Abu Al-Faraj Abdurrahman Al-Jauzi (508-597H) 4 jilid.
c.       Al-La’ali Al-Mashu’ah fi Al-Ahadits Al-Mawdhu’ah, karya Jalaluddin As-Suyutthi (849-911H).
d.      Al-Ba’its ‘ala Al-Khalash min Hawadits Al-Qashash, karya Zainuddin Abdurrahim Al-Iraqi (725-806H).
e.       Al-Fawa’id Al-Majmu’ah fi Al-Ahadist Al-Mawdhu’ah, karya Al-Qadhi Abu Abdullah Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (1173-1255H).



[1] Ajjaj Al-Khathib, Al-Sunnah Qabla Al-Tadwinhlm. 129
[2]Mustafa Al-Siba’i. Al-Sunnah wa Makanatuh fi Al-Tasyri Al-Islami. Hlm.87
[3]Ajjaj Al-Khaib, op.cit, hlm.215

Hukum Syariat

Bagan Hukum Syarat, salah satu bab di mata kuliah Ushul Fiqh. Hope it's large enough and clear too see~